TRANSFORMASI LINEAR-TUGAS4-ALIN
TRANSFORMASI LINEAR
Secara umum transformasi (pemetaan) didefinisikan dari suatu himpunan ke himpunan lain. Pada bab ini kita akan mempelajari transformasi dari suatu ruang vektor ke ruang vektor yang lain, sehingga operasi standar pada ruang vektor (penjumlahan dan perkalian dengan skalar) tetap berlaku. Dengan
kata lain, transformasi ini dapat dipandang sebagai fungsi bernilai vektor yang berasal dari peubah yang vektor juga. Jadi, domain dan kodomain fungsi ini adalah berupa vektor. Misalkan V dan W merupakan ruang vektor dan T menkaitkan vektor unik di W dengan setiap vektor di V maka dapat kita katakan bahwa T memetakan V ke W. Selanjutnya, T dinamakan Transformasi dari V ke W. Kita akan memfokuskan pada T yang bersifat linear, sehingga T dinamakan transformasi linear.
kata lain, transformasi ini dapat dipandang sebagai fungsi bernilai vektor yang berasal dari peubah yang vektor juga. Jadi, domain dan kodomain fungsi ini adalah berupa vektor. Misalkan V dan W merupakan ruang vektor dan T menkaitkan vektor unik di W dengan setiap vektor di V maka dapat kita katakan bahwa T memetakan V ke W. Selanjutnya, T dinamakan Transformasi dari V ke W. Kita akan memfokuskan pada T yang bersifat linear, sehingga T dinamakan transformasi linear.
TRANSFORMASI LINEAR
Dalam bagian ini kita mulai mempelajari fungsi bernilai vektor dari sebuah
peubah vektor. Yakni, fungsi yang berbentuk w = F(v), dimana baik peubahbebas v maupun peubah tak-bebas w adalah
vektor. Kita akan memusatkan perhatian pada kelompok khusus fungsi vektor yang
kita namakan transformasi linear.
Kelompok fungsi ini mempunyai banyak penerapan penting dalam fisika, bidang
teknik, ilmu sosial, dan berbagai cabang matematika.
Jika V dan W adalah ruang vektor dan F
adalah sebuah fungsi yang mengasosiasikan vektor unik di W dengan setiap vektor terletak di V, maka kita katakana Fmemetakan V ke dalam W, dan kita tuliskan F:VàW. lebih lanjut lagi, jika F mengasosiasikan vektor w dengan vektor v, maka kita tuliskan w = F(v) dan kita katakan bahwa w adalah bayangan dari v di bawah F. ruang
vektor V dinamakan domainF.
Untuk
melukiskannya, jika v = (x,y) adalah sebuah vektor di R2, maka
rumusnya
Mendefenisikan
sebuah fungsi yang memetakan R2
ke dalam R3. Khususnya
jika v = (1,1), maka x = 1 dan y = 1, sehingga bayangan dari v di bawah F adalah F(v) = (1,2,0) dengan demikian , domain F adalah R2.
Defenisi,
jika F:V W adalah sebuah fungsi dari ruang vektor V ke dalam ruang vektor W, maka F kita namakan transformasi
linear ( linear transformasi) jika
(i) F(u + v) = F (u) + F (v) untuk semua vektor u dan v di V.
(ii )F(ku) = kF(u) untuk semua vektor u di dalam V dan semua skalar k.
Untuk melukiskannya, misalnya F:R2àR3 adalah fungsi yang didefinisikan oleh pers. 1,
, sehingga
Demikian juga, jika k adalah sebuah skalar, ku = (kx1, ky1),
sehingga
Jadi, F adalah
sebuah transformasi linear.
Jika F:VàW adalah sebuah transformasi linear, maka untuk sebarang v1
dan v2 di V dan sebarang
skalar k1 dan k2, kita peroleh
Demikian juga, jika v1, v2, ……,vn
adalah vektor-vektor di V dan k1,
k2,…….kn adalah skalar, maka
Kita sekarang memberikan contoh lebih lanjut mengenai
transformasi linear.
Contoh 1
Misalkan A adalah sebuah matriks m x n tetap. Jika kita
menggunakan notasi matriks untuk vektor di Rm
dan Rn, maka dapat kita
defenisikan sebuah fungsi T :RnàRmdengan :
T(x) = Ax
Perhatikan bahwa jika x adalah sebuah matriks n x 1,
maka hasil kali Ax adalah matriks m x 1
; jadi T memetakan Rn ke
dalam Rm. lagi
pula, T linear, untuk melihat ini,
misalkan u dan v adalah matriks n x 1
dan misalkan k adalah sebuah skalar. Dengan menggunakan sifat-sifat perkalian
matriks, maka kita dapatkan
Atau secara ekivalen
Kita menamakan transformasi linear pada contoh ini
perkalian oleh A. Transformasi linear semacam ini dinamakan transformasi
matriks.
Contoh 2
Sebagai kasus khusus dari contoh sebelumnya, misalnya
adalah sebuah sudut tetap, dan misalnya T : 2nàR2 adalah perkalian oleh matriks
Jika v adalah vektor
Maka
Secara geometris, maka
adalah vektor yang dihasilkan jika v
dirotasikann melalui sudut
.
2. SIFAT TRANSFORMASI LINEAR : KERNEL DAN JANGKAUAN
Pada bagian ini kita mengembangkan beberapa sifat dasar transformasi linear. Khususnya, kita memperlihatkan bahwa sekali bayangan vektor basis di bawah transformasi linear telah diketahui, maka kita mungkin mencari bayangan vektor yang selebihnya dalam ruang tersebut.
Teorema 1.Jika T:V W adalahtransformasi linier, maka :
(a) T(0) = 0
(b) T(-v) = -T(v) untuksemua v di V
(c) T(v-w) = T(v) – T(w) untuksemu v dan w di V.
Bukti, Misal v adalah sebarang vektor di V. Karena 0v = 0 maka kita peroleh
T(0) = T(0v) = 0T(v) = 0
Yang membuktikan (a).
Juga, T(-v) = T [(-1)v] = (-1)T(v) –T(v), yang membuktikan (b).
Akhirnya, v - w = v + (-1)w; jadi
T(v-w) = T(v + (-1)w)
= T(v) + (-1) T(w)
= T(v) – T(w)
Definisi.Jika T:V W adalahtransformasi linear, makahimpuanvektor di V yang dipetakan T kedalam 0 kitanamakankernel (ruangnol) dari T; himpuantersebutdinyatakanolehker (T). Himpunansemuavektor di W yang merupakanbayangan di bawah T dari paling sedikitatauvektor di V kitanamakanjangkauandari T; himpunan tersebut dinyatakanoleh R(T).
dikatakan linear jika memenuhi hal ini:
(additive property)
(homogency property)
T(0) = 0 dan T(cu + dv) = c T(u) + d T(v)
3. Contoh Soal
T:R^2 -> R^3 mentransformasi yang memetakan e1 ke y1 dan e2 ke y2. Tentukan image dari:
[3]
[2]
dan
[x1]
[x2]
Jawab:
Pada bagian ini kita mengembangkan beberapa sifat dasar transformasi linear. Khususnya, kita memperlihatkan bahwa sekali bayangan vektor basis di bawah transformasi linear telah diketahui, maka kita mungkin mencari bayangan vektor yang selebihnya dalam ruang tersebut.
Teorema 1.Jika T:V W adalahtransformasi linier, maka :
(a) T(0) = 0
(b) T(-v) = -T(v) untuksemua v di V
(c) T(v-w) = T(v) – T(w) untuksemu v dan w di V.
Bukti, Misal v adalah sebarang vektor di V. Karena 0v = 0 maka kita peroleh
T(0) = T(0v) = 0T(v) = 0
Yang membuktikan (a).
Juga, T(-v) = T [(-1)v] = (-1)T(v) –T(v), yang membuktikan (b).
Akhirnya, v - w = v + (-1)w; jadi
T(v-w) = T(v + (-1)w)
= T(v) + (-1) T(w)
= T(v) – T(w)
Definisi.Jika T:V W adalahtransformasi linear, makahimpuanvektor di V yang dipetakan T kedalam 0 kitanamakankernel (ruangnol) dari T; himpuantersebutdinyatakanolehker (T). Himpunansemuavektor di W yang merupakanbayangan di bawah T dari paling sedikitatauvektor di V kitanamakanjangkauandari T; himpunan tersebut dinyatakanoleh R(T).
dikatakan linear jika memenuhi hal ini:


T(0) = 0 dan T(cu + dv) = c T(u) + d T(v)
3. Contoh Soal

[3]
[2]
dan
[x1]
[x2]
Jawab:

Komentar
Posting Komentar